Social Icons

Selasa, 19 Februari 2013

Nas-nas Tentang Kemuliaan Dan Keutamaan Kota Mekah

Umat Islam mempunyai dua tanah haram iaitu Mekah dan Madinah. Kedua-duanya merupakan semulia-mulia tempat di atas muka bumi dan seafdhal-afdhal tempat untuk berdoa dan bermunajat. Setiap muslim mengimpikan untuk sampai menjejakkan kaki di sini.

Samada untuk mengerjakan ibadah haji ataupun umrah, kerinduan untuk sampai pada kedua-duanya tetap besar, terutama bagi mereka yang pernah merasakan nikmat dan indahnya menjadi tetamu Allah.
 
Keutamaan Mekah, jelas dipaparkan di dalam Al-Qur`an dan sunnah Rasulullah saw. Kota Mekah tidak seperti kota-kota lain di atas bumi ini. Kota ini menyandang kemuliaan dan kehormatan, yang tidak mampu digugat oleh tempat lainnya. Berikut beberapa dalil yang menunjukkan kemuliaan kota Mekah;

1. Allah swt telah menetapkan Mekah sebagai kota suci, yakni sejak penciptaan langit dan bumi. Nabi saw bersabda pada hari penaklukan kota Mekah :

إِنَّ هَذَا الْبَلَدَ حَرَّمَهُ اللَّهُ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ فَهُوَ حَرَامٌ بِحُرْمَةِ اللَّهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ


"Sesungguhnya kota ini, Allah telah memuliakannya pada hari penciptaan langit dan bumi. Ia adalah kota suci dengan dasar kemuliaan yang Allah tetapkan sampai hari Kiamat ".
Allah swt juga menyatakan:

إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ رَبَّ هَٰذِهِ الْبَلْدَةِ الَّذِي حَرَّمَهَا وَلَهُ كُلُّ شَيْءٍ ۖ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ

"Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri" [an Naml/27:91].

 
Mekah akan tetap dalam perlindunganNya dan menjadi negeri aman tenteram. Ini adalah tanda diterimanya doa Nabi Ibrahim ketika bermunajat kepada Allah swt.

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ

"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata : "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala." [Ibrahim/14:35]

Perlindungan Allah terhadap kota Mekah, dan khususnya Ka'bah, telah dibuktikan. Sebagai contoh, Allah telah menjaga Ka'bah dari serbuan pasukan gajah pimpinan Raja Abrahah yang bertekad menghancurkannya.

 
2. Kota Mekah, merupakan tempat yang paling dicintai oleh Rasulullah saw. Seandainya Rasulullah saw tidak terusir dari kota itu, niscaya beliau tidak akan meninggalkannya. Ini tercermin dari sabda Baginda saw:

وَاللَّهِ إِنَّكِ لَخَيْرُ أَرْضِ اللَّهِ وَأَحَبُّ أَرْضِ اللَّهِ إِلَى اللَّهِ وَلَوْلَا أَنِّي أُخْرِجْتُ مِنْكِ مَا خَرَجْتُ

"Demi Allah. Engkau adalah sebaik-baik bumi, dan bumi Allah yang paling dicintaiNya. Seandainya aku tidak terusir darimu, aku tidak akan keluar (meninggalkanmu)" 


3. Shalat di kota Mekah, terlebih di Masjidil Haram memiliki darjat nilai sangat tinggi, sebanding dengan seratus ribu solat di tempat lain. Rasulullah saw bersabda : 

صَلَاةٌ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ

"Satu shalat di Masjidil Haram, lebih utama dibandingkan seratus ribu shalat di tempat lainnya". [HR Ahmad, Ibnu Majah)

Begitu pula masjid-masjid yang berada dalam batas tanah haram, kendatipun tidak mendapatkan fadhilah pahala sebesar sebagaimana tertera dalam hadits, tetapi shalat di dalamnya lebih afdhal, dibandingkan shalat di luar tanah haram.

Dalilnya, seperti telah diterangkan oleh Syaikh al 'Utsaimin, bahwa ketika Rasulullah berada di Hudaibiyah yang sebahagian berada dalam wilayah tanah suci dan sebahagian lainnya tidak, maka apabila mengerjakan solat, maka Baginda saw berada di bahagian yang masuk tanah suci. Ini menunjukkan, solat di tanah haram lebih utama.

Dengan keutamaan yang dimilikinya, Allah swt telah menetapkan hukum-hukum khusus berkaitan dengan kota Mekah yang sarat dengan berkah ini. Beberapa hukum berkaitan dengan kota Mekah, di antaranya :

a. Orang kafir diharamkan memasuki kota Mekah.
     Allah berfirman dalam surat at Taubah ayat 28 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلَا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَٰذَا

"Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini …(tahun penaklukan kota Mekah)"

Imam al Qurthubi berkata : "Diharamkan memberikan keleluasaan kepada orang musyrik untuk masuk tanah Haram. Apabila ia datang, hendaknya imam (penguasa) mengajaknya keluar wilayah tanah Haram untuk mendengarkan apa yang ingin ia sampaikan. Seandainya ia masuk dengan sembunyi-sembunyi dan kemudian mati, maka kuburnya harus dibongkar dan tulang-belulangnya dikeluarkan".

b. Di kota Mekah, siapapun dilarang berbuat maksiat.

Perbuatan maksiat di kota Mekah, dosanya sangat besar daripada di tempat lain. Allah berfirman :

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ الَّذِي جَعَلْنَاهُ لِلنَّاسِ سَوَاءً الْعَاكِفُ فِيهِ وَالْبَادِ ۚ وَمَن يُرِدْ فِيهِ بِإِلْحَادٍ بِظُلْمٍ نُّذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ


"Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan Masjidilharam yang telah Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di situ maupun di padang pasir dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zhalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih" [al Hajj/22:25]

Ayat ini, menurut penjelasan Syaikh as Sa’di, mengandung kewajiban untuk menghormati tanah Haram, keharusan mengagungkannya dengan pengagungan yang besar, dan menjadi peringatan bagi yang ingin berbuat maksiat.

c. Di tanah Mekah diharamkan memburu binatang buruan ataupun berusaha untuk mengejarnya, juga dilarang menebang pohon liar, memotong durinya, ataupun mencabut rerumputannya.

d. Barang temuan di tanah Haram tidak boleh diambil, kecuali bagi orang yang akan mengumumkannya selama-lamanya.
Dalil yang menunjukkan perkara (c) dan (d), ialah sabda Rasulullah saw

لَا يُعْضَدُ شَوْكُهُ وَلَا يُنَفَّرُ صَيْدُهُ وَلَا يَلْتَقِطُ لُقَطَتَهُ إِلَّا مَنْ عَرَّفَهَا وَلَا يُخْتَلَى خَلَاهُ فَقَالَ الْعَبَّاسُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِلَّا الْإِذْخِرَ فَإِنَّهُ لِقَيْنِهِمْ وَلِبُيُوتِهِمْ قَالَ إِلَّا الْإِذْخِرَ"Tidak boleh dipatahkan durinya, tidak boleh dikejar hewan buruannya, dan tidak boleh diambil barang temuannya, kecuali bagi orang yang ingin mengumumkannya, dan tidak dicabut rerumputannya. Al 'Abbas berkata,"Kecuali rumput izkhir, wahai Rasulullah." [Mutafaqun ‘alaih]

Demikian keutamaan dan kemulian kota suci Mekkah dan sebahagian hukum-hukum yang telah ditetapkan syari'at. Dengan mengetahui perkara ini, maka seorang muslim sudah semestinya mampu menjaga diri dari berbuat maksiat. Tidak menodainya dengan perbuatan-perbuatan terlarang.

0 ulasan:

Catat Ulasan

 

Sample text

Sample Text

Sample Text