Social Icons

Rabu, 12 Februari 2014

Kisah Benar Seorang Paderi Masuk Islam Setelah Mengkaji Al-Quran



Jonathan Arnold lahir dikota Malang, Jawa Timur. Beliau adalah anak kepada seorang anggota militer AD. Sebagai seorang kristiani yang ditokohkan, ayah Arnold termasuk yang sangat tidak bersahabat dengan umat Islam. Arnold masih ingat betapa hebat orang tuanya menanamkan kebencian-kebencian dalam hatinya terhadap Islam. Menurut penuturan ibunya, hal itu bermula dari tingkah laku orang Islam yang banyak membuat sakit hati ayahnya.

(Seandainya orang muslim berbuat baik pada non-muslim, maka akan semakin mudah untuk berdakwah pada mereka. Karena jika mereka sudah benci pada orang Islam, maka semakin sulit untuk mengajak mereka masuk Islam, seperti yang dicontohkan Rosulullah saw dalam berdakwah)

Arnold dibabtis di gereja GPI Malang. Ia begitu lancar menyampaikan apa yang ada di dalam Bible, sehingga ia disekolahkan di Universitas leiden Belanda untuk menjadi paderi. Setelah lulus Arnold diangkat menjadi paderi dan ditugasi untuk mengkristiankan umat Islam. 


Sebelum operasi benar-benar mulai, Arnold meneliti kehidupan orang muslim. Ternyata, ada tiga kelemahan di kalangan umat Islam. Pertama, kebanyakan orang Islam yang ikut-ikutan, Islamnya hanya Islam ktp (Kad pengenalan) dan tidak paham tentang Islam. Kedua, sering terjadi perpecahan antara umat Islam. Ketiga, ramai umat Islam yg serakah, tamak, dan bakhil tidak mahu menolong fakir miskin dan yatim piatu.

Arnold menyebut misi kristenisasi dengan sebutan ‘Operasi Simpati”, yaitu agar memperoleh simpati orang-orang Islam dengan jalan menolong umat Islam yang fakir miskin. Dana yang diperoleh cukup besar karena bersumber dari Belanda, Amerika dan Australia. Mereka yang menghadapi kesulitan biaya untuk sekolah diberi biasiswa, yang sakit diberi rawatan dan ubatan dan yang susah dihiburkan. Begitu juga yang lapar diberi makan, yang lemah ekonomi diberi modal, bahkan yang keluarganya mati pun ditolong dengan biaya dan pelaksanaan pemakaman. Semuanya percuma!!

Hasilnya sangat mengagumkan. Kesannya memang hebat. Umat Islam sememangnya sudah rapuh iman mereka. Apatah lagi kalau miskin dan melarat. Pertimbangan cinta dengan agama dan desakan kehidupan berupaya menggelapkan akal dan sanubari. Mereka gagal bertahan. 


Dalam waktu singkat ia dapat memurtadkan hampir 1000 orang Islam. Belum puas dengan hasil ini, Arnold pun membuat formula baru, yaitu mengembangkan pergaulan bebas muda-mudi ala barat. Arnold memperkenalkan VALENTINE DAY. Ditonjolkan pakaian serta kesenian barat terutama kebudayaan hingga olahraga yang mencuri waktu solat hingga ramai anak-anak yang tidak solat, membaca Al-Quran dan mengaji agama.

Kemudian Arnold menikahi gadis bertudung putih dengan berpura-pura telah masuk Islam dengan surat palsu. Ianya satu pendekatan nekad yang menjadi salah satu cara kristianisasi di Indonesia). Karena berbeda akidah, maka sering terjadi pertengkaran antara mereka berdua suami isteri. Setiap kali Arnold marah, isterinya yang baik itu tidak pernah melawan. 


Apa yang dilakukannya ialah dengan mengerjakan solat dan membaca Al-Qur’an. Malah isterinya lebih tekun dalam membaca Al-Quran. Banyak masanya dihabiskan dengan membaca surah demi surah di dalam Al-Quran. Kadang-kadang dia membacanya dalam tangisan kesedihan - terkesan dari apa yang dibacanya. 

Tidak jemu-jemunya siisteri membaca kitab suci bagi umat Islam itu menggambarkan seolah-olah ada kekuatan tersendiri yang diperolehi isterinya dengan membaca Al-Quran. Dari sinilah timbul keinginan Arnold untuk mengetahui kandungan Al-Qur’an.

Pada suatu malam, terjadi sesuatu yang aneh. Arnold terdorong melihat apa yang ada dalam Al-Qur’an. Ia pun - secara diam-diam membuka dan membaca terjemahannya. Tubuh Arnold seolah-olah gementar. Ketika ia membukanya, ternyata tepat pada halaman Surah Ar-Rahman. 


Arnold terpana pada keindahan bahasa Al-Qur’an yang diulang-ulang walau kalimatnya sederhana, “Nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?” Lembar demi lembar ia buka. Sampailah pada QS Maryam. Didalam surat itu, Maryam, ibunda Yesus, dikisahkan lebih terhormat, suci, luhur, dan mulia daripada kisah Maryam dalam Al-Kitab (Bible).

Begitu juga dengan sifat Tuhan dalam Al-Qur’an. Tuhan itu Esa. Ini berarti tidak boleh ada alternatif lain selain ALLAH SWT. Berbeda dengan Al-Kitab yang menyatakan Tuhan itu tiga yang amat tidak logik, apalagi doktrin Tuhan Yang Tiga tersebut hanya baru muncul 325 tahun setelah Yesus diangkat ke langit. 


Al-Qur’an mengisahkan ALLAH itu kekal, yang membedakan antara makhluk dan Tuhan, tetapi dalam Al-Kitab dikisahkan tuhan telah mati disalib dan Tuhan dikisahkan kalah berkelahi dengan Yaakub. Masih banyak lagi hal-hal tidak logik yang dijumpai Arnold dalam Al-Kitab yang membuat keyakinannya mulai goyang.

Arnold mulai membeli buku-buku Islam dan belajar perbandingan agama. Arnold bertekad mencari kebenaran. Ia tidak ingin membohongi hati nurani. Banyak sekali kebenaran hakiki yang ia jumpai dalam Al-Qur’an. Semakin lama semakin tampak kejanggalan-kejanggalan Al-Kitab. Dalam Al-Kitab banyak sekali pertentangan antara ayat yang satu dan ayat yang lain. 


Banyak juga berkisah tentang pornografi dan mensifati Tuhan dengan sifat yang mustahil. Belum lagi Al-Kitab tidak ditulis dalam bahasa Yesus. Kebenaran Al-Quran ternyata mukjizat yang mampu merobek hatinya. Pada akhirnya Arnold keluar dari gereja dan masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat dibimbing isterinya. 

Sejak itu Arnold diusir dari rumah oleh orang tuanya dan meninggalkan kediamannya dalam kawasan gereja. Untungnya Arnold sekeluarga dibantu orang-orang Islam, kemudian ia berdakwah keliling Indonesia dan diundang raja Fadh Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji.

0 ulasan:

Catat Ulasan

 

Sample text

Sample Text

Sample Text