Social Icons

Ahad, 16 Februari 2014

Gunung Kelud Meletus! - Adakah Pertanda Kemunculan Satrio Piningit?

Beberapa pengamat sosio-budaya melihat peristiwa meletusnya Gunung Berapi Kelud sebagai suatu yang signifikan dengan Satrio Piningit. Ada tanda-tanda yang jelas seperti diisyaratkan dalam kitab Jayabaya. Apa yang terkandung di dalam kitab jawa kuno itu sangat diperhatikan lantaran sudah acap kali berlaku segala yang diramalkan di dalamnya. Allahlah yang maha mengetahui segalanya. Pak Lang titipkan di sini paparan yang berkaitan sebagai bahan renungan kita bersama. KLIK SUMBER

 
Jakarta - Gunung Kelud meletus. Batu, kerikil, dan debu terlontar ke udara. Di balik duka melihat saudara-saudara kita panik mengungsi, terbetik sebuah harapan membaca tanda. Bakal datang pemimpin baru berwatak ksatria atau menyerupai pendeta. Mirip Jayabaya yang sidik paningale meramal zaman hari depan, atau Tunggul Wulung yang berani menjaga kedaulatan negeri.

Jagad api terus bergolak. Setelah Gunung Sinabung sekian lama, kini Gunung Kelud yang ada di Blitar-Kediri, Jawa Timur menunjukkan keperkasaannya. Gunung-gunung yang lain rasanya akan menyusul, karena tercatat 22 gunung berapi di negeri ini sekarang berstatus awas dan waspada.

Gunung meletus taklah selalu ditafsir bencana. Dalam kosmologi Jawa disebut, bahwa reaksi giri sebagai pertanda, bahwa jagad manusia akan berubah. Suksesi memang pasti terjadi karena SBY sudah dua periode, tetapi gunung bergantian bergolak sebagai tengara, simbol dari identifikasi pemimpin yang kelak akan datang.

Penungguan sosok pemimpin yang bakal datang itu umum disebut sebagai menunggu datangnya Satrio Piningit. Satria yang diharap-harap mampu menyudahi batin rakyat yang resah dan gelisah melihat jalannya negara, dan tindak pemimpin yang tidak amanah. Maka jika meletusnya Gunung Kelud diasumsikan seperti itu, selain sebagai tengara datangnya pemimpin baru, juga dimaknai sebagai reaksi kemarahan terhadap zaman yang terjadi. Mirip letusan gunung ini di tahun 1966 sehabis pemberontakan PKI.

Dalam peta mistik, setiap letusan gunung itu sama sebagai pemberi tengara. Perbedaannya hanya fundamental pesan yang dibawa. Gunung Merapi memberi sinyal akan terjadinya suksesi pucuk pimpinan negeri, tetapi kurang spesifik memberi gambaran siapa yang akan mengambil posisi sebagai Satrio Piningit yang kelak tampil sebagai Satrio Pinilih. Pemimpin yang terpilih. Itu karena gunung ini dianggap sebagai representasi manjing (menyatunya) trah Mataram yang terbelah. Secara metafisika sebagai boyong praja, tanpa mengenal proletar atau borjuis yang eksodus ke dalam alam adi-kodrati. Maka di gunung ini pemangkunya disebut sebagai Kiai Sapujagad, juga ada ‘pasar setan’ yang khas rakyat jelata.

Gunung Kelud tidak seperti itu. Gunung ini dengan sangat detil memberi gambaran sosok yang akan datang memimpin. Ada dua tokoh yang dipercaya sebagai ‘pemilik’ gunung ini. Dia adalah Senopati Tunggul Wulung, juga Sri Aji Jayabaya. Jika Tunggul Wulung berwatak ksatria yang berani bertaruh nyawa demi negeri yang dicinta, maka Sri Aji Jayabaya adalah raja cerdas berwatak Wisnu. Tahu segala yang belum terjadi, dan ahli strategi dalam menyatukan negeri.

Adakah dengan begitu Satrio Piningit yang bakal hadir sebagai Satrio Pinilih nanti berasal dari tentara? Ataukah datang dari manusia yang mempunyai keluhuran budi demi perbaikan negeri? Kendati dua-duanya sama baik seperti makna tersirat dari gejolak letusan Gunung Kelud, tetapi masih ada pertanda lain yang perlu ditunggu. Itu adalah reaksi gunung lain yang diramal bakal menyusul.

Gunung-gunung yang letusannya akan menegaskan dari mana Satrio Piningit yang ditunggu berasal, terletak pada Gunung Bromo dan Gunung Semeru. Jika Gunung Bromo yang membuat panik akibat letusannya, maka ditafsir Satrio Piningit yang datang nanti adalah tipe ksatria. Dia bisa berasal dari tentara, atau manusia yang berwatak seperti itu. Mitos Joko Seger dan Roro Anteng di Suku Tengger adalah sketsa yang mengasumsi itu. Dan dari mitos ini pula acap letusan Gunung Bromo disebut sebagai penggembira. Meletus sendirian tidak ditafsirkan sebagai tengara perubahan tata hidup negara dan penguasanya.

Namun kalau Gunung Semeru yang akan menyusul haru-biru akibat meletusnya banyak gunung di Indonesia, itu sebagai penegasan, bahwa Satrio Piningit itu berasal dari sipil yang berwatak pendeta. Manusia yang punya keluhuran budi, menjadi Satrio Piningit yang sedang ditunggu, dan diramal muncul sebagai pemenang untuk menempatkan diri sebagai Satrio Pinilih.

Sebab dalam pandangan mistik, Gunung Semeru adalah ‘gunung tua’ yang disakralkan, representasi dari Mahameru sebagai paku bumi Pulau Jawa. Itu tersurat dalam Tantu Panggelaran, kitab kuno yang berasal dari Kerajaan Singasari. Kitab ini membabar terbentuknya Pulau Jawa, sejarah kejadian, dan tahta yang bersifat Kadewatan.

Tokoh yang dianggap ‘manjing’ dalam gunung ini pun luar biasa. Dia adalah Semar yang diyakini sebagai jatidiri orang Jawa. Semar adalah simbol keluhuran budi, kesederhanaan manusia, tetapi juga lambang sakti. Adakah Gunung Bromo yang akan menyusul meletus? Ataukah justru Gunung Semeru yang mendahului? Kita tinggal menunggu itu untuk mencocokkan semuanya.

Benarkah akan terjadi seperti itu? Namanya saja pendekatan budaya, maka kendati sering benar, tetapi ini adalah ‘otak-atik gathuk’ yang lahir dari ‘ilmu titen’, yang dulu menjadi sumber inspirasi nenek-moyang dalam melihat zaman yang belum terjadi.

Djoko Suud Sukahar adalah pemerhati sosial budaya. Penulis tinggal di Jakarta.

3 ulasan:

  1. Berita gembira buat para konsumen sepeda motor Honda. Khususnya pemilik sepeda motor Honda yang terkena dampak musibah bencana Gunung Kelud. Sebagaimana yang dimuat dalam berita di http://bit.ly/1nG88yI PT Astra Honda Motor (AHM) dan PT Mitra Pinasthika Mulia (diler utama Honda wilayah Jatim dan NTT) menggelar program tanggap musibah bencana Gunung Kelud. AHM mengadakan aksi sosial, pemeriksaan dan cuci motor gratis serta pemberian diskon suku cadang di sejumlah kabupaten di Jawa Timur. Kendaraan-kendaraan yang biasa digunakan untuk pengiriman sepeda motor, langsung dialihfungsikan untuk membantu mengantarkan penduduk yang terkena dampak letusan Gunung Kelud ke posko-posko pengungsian terdekat untuk mendapatkan pengobatan dan dapur umum. Aksi sigap tanggap bencana ini juga dilakukan oleh jaringan AHASS dan dealer resmi Honda dalam bentuk aktivitas lain yaitu membagikan air minum dan masker gratis mulai 14 Februari 2014, di beberapa wilayah di kabupaten dan kota seperti Kediri, Tulung Agung, Madiun, Jombang, Nganjuk, Malang, dan Blitar. Aksi ini dilakukan di 10 titik pengungsian yang tersebar di kabupaten dan kota Kediri.

    BalasPadam
  2. saya pilih gunung Semeru yang meletus lebih dulu

    BalasPadam

  3. Satria piningit itu ada dan dia ada diantara kita semua saat ini
    Dia adalh seorang pengemis dan gelandangan memakai baju yang sobek dan kumel MEMAKAI PAKAIAN YANG KURaNG PANTAS di pakai manusia normal
    rumah nya terbuat dari kardus kardus kardus bekas yang disusun susun menyerupai TINGKAT TIGA di suatu daerah kumuh di suatu pasar karena sp dia TAPA NGRAME
    Sebagai gelandangan dia sering dipermalukan masyarakat sekitarnya SATRIWIRANG ..dan kesampar kesandung
    kemana mana dia membawa semacam tongkat dari batang kayu yang pada salah satu ujungnya ada semacam cabang sehingga sekilas seperti TRISULA
    dia sangat menderita…. kalau saudara mencari sp sebagai orang berilmu dan sakti maka yang akan sausara temukan adalah sp palsu..
    sp asli hanya berilmu Allah
    Satria piningit hanya akan keluar setelah goro goro…
    saya adalah seorang yang sakit dan saya yakini ramadhan kemarin adalah yang terkhir untuk saya.. lalu pada penghujung ramadahan kemarin Allah memberi saya hidayah tentang sp..
    apa Allah ingin saya ingin saya menemukannya dan menolongnya ? karena saya akan mengenalinya bila melihatnya …. (hanya wali yang bisa mengenali wali)
    apa Allah ingin saya membuat goro goro terjadi hingga si sp bisa keluar kandang ?? karena saya dengan izin Allah saya mampu membuat gempa dan meledakkan gunung…
    saya mohon maaf pada rakyat jawa pada tahun 2010 melalui saya Allah meledakakkan gunung merapi dan bromo
    pada waktu itu saya khilaf dan putus asa hidup saya sudah hancur di manapun saya tinggal selalu terusir dan ingin mati .. lalu saya mengelilingi pulau jawa.. dan stiap gunung yang lewati meledak…Allah memberi hidayah agar tetap hidup … ya sudah saya jalani saja
    bila anda ingin meliat sp keluar beritahu saya … saya hanya mencari pengampun dan rahmat Allah saj saat ini tidak ada sedikit pun keuntunngan atas saya bila menemukan sp atau memmbuat goro goro
    sp memang akan dikelilingi orang sakti dan berilmu kelak.. ada yang seperti saya ada yang bahkan bisa terbang…bagi anda anda yang mengaku karena mempunyai kesaktian..anda palsu.. tapi mungkin anda akan menjadi pengawalnya
    saya ingin menyadarkan masyarakat indonesia bahwa kita selama ini keliru ddalam mencri si satrie merana itu…dari hina dan tidak punya apa apa.. Allah akan membuatnya mulia dan memiliki segalanya untuk menunjukkan keADILanNya

    BalasPadam

 

Sample text

Sample Text

Sample Text