Walaupun 'tidak berkempen' tetapi usaha mempertemukan Jokowi dengan Tun Dr Mahathir Muhammad dan beberapa orang duta asing, berupaya meningkatkan reputasi Jokowi sebagai calon presiden. Jokowi dinasihatkan SBY agar meningkatkan imej serta kepelbagaian upaya perhubungan terutama di peringkat antarabangsa. Bacalah perkembangan tokoh popular yang dikatakan akan menjadi presiden baru bagi negara Indonesia tidak lama lagi...
Ketemu Dubes AS, Jokowi Tambah Wawasan Luar Negeri
Senin, 14 April 2014 | 22:38 WIB
Gubernur DKI Joko Widodo. TEMPO/Seto Wardhana TEMPO.CO, Jakarta--Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, malam ini bertemu dengan tokoh internasional yaitu mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dan beberapa duta besar negara sahabat seperti Duta Besar Amerika dan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia.
"Agenda Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Joko Widodo pada hari ini difokuskan untuk memperluas wawasan internasional Pak Jokowi dengan bertemu sahabat lama Tun Dr. Mahathir Mohamad," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristianto, melalui pesan singkat, Senin, 14 April 2014.
Hasto mengatakan, pertemuan untuk memperluas wawasan internasional Jokowi dilanjutkan dengan makan malam dengan beberapa duta besar seperti Duta Besar AS dan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia. PDI Perjuangan menilai pertemuan tersebut sangat penting karena salah satu tujuan PDI Perjuangan adalah menggelorakan kembali kepemimpinan Indonesia sesuai dengan prinsip kemanusiaan atau internasionalisme.
"Kepemimpinan Indonesia pada tahun 1955 menjadi inspirasi bagi kebijakan politik luar negeri Pak Jokowi. Pertemuan dengan para dubes dilaksanakan dalam suasana akrab," katanya.
Dalam jamuan makan malam dengan para dubes tersebut, Jokowi juga memberikan penjelasan terkait hasil survei dimana lebih dari 70 persen masyarakat DKI Jakaryta melihat pencalonannya sebagai presiden merupakan bagian dari solusi masalah DKI Jakarta.
Hasto menegaskan makan malam tersebut tidak membahas soal cawapres. Menurut dia, pembahasan mengenai cawapres merupakan mekanisme internal dan tidak akan dibicarakan dengan para duta besar. SUMBER
ANANDA TERESIA
Senin, 14 April 2014 | 22:38 WIB
Gubernur DKI Joko Widodo. TEMPO/Seto Wardhana TEMPO.CO, Jakarta--Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, malam ini bertemu dengan tokoh internasional yaitu mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dan beberapa duta besar negara sahabat seperti Duta Besar Amerika dan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia.
"Agenda Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Joko Widodo pada hari ini difokuskan untuk memperluas wawasan internasional Pak Jokowi dengan bertemu sahabat lama Tun Dr. Mahathir Mohamad," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristianto, melalui pesan singkat, Senin, 14 April 2014.
Hasto mengatakan, pertemuan untuk memperluas wawasan internasional Jokowi dilanjutkan dengan makan malam dengan beberapa duta besar seperti Duta Besar AS dan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia. PDI Perjuangan menilai pertemuan tersebut sangat penting karena salah satu tujuan PDI Perjuangan adalah menggelorakan kembali kepemimpinan Indonesia sesuai dengan prinsip kemanusiaan atau internasionalisme.
"Kepemimpinan Indonesia pada tahun 1955 menjadi inspirasi bagi kebijakan politik luar negeri Pak Jokowi. Pertemuan dengan para dubes dilaksanakan dalam suasana akrab," katanya.
Dalam jamuan makan malam dengan para dubes tersebut, Jokowi juga memberikan penjelasan terkait hasil survei dimana lebih dari 70 persen masyarakat DKI Jakaryta melihat pencalonannya sebagai presiden merupakan bagian dari solusi masalah DKI Jakarta.
Hasto menegaskan makan malam tersebut tidak membahas soal cawapres. Menurut dia, pembahasan mengenai cawapres merupakan mekanisme internal dan tidak akan dibicarakan dengan para duta besar. SUMBER
ANANDA TERESIA
0 ulasan:
Catat Ulasan