Social Icons

Khamis, 3 April 2014

Lihat Gambar Banyaknya Paku Di Jalanraya Jakarta!!

Indonesia banyak menggunakan kata nama singkatan atau akronim. Ada yang resmi ada yang rekaan jalanan yang melucukan. Antara yang resmi seperti negara lain seperti ABRI - Angkatan Bersenjata Rakyat Indonesia. Kalau kita ATM - Angkatan Tentera Malaysia. Yang lucu seperti biasa kita dengar sebutan "KUKUBIMA" maknanya (maaf) "Kurang Kuat Bini Marah".

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1994:18), akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar (misalnya, mayjen singkatan dari mayor jenderal, rudal singkatan dari peluru kendali, dan sidak singkatan dari inspeksi mendadak). Lihat sumber

Jadi kita akan bertemu satu akronim lagi dalam paparan ini iaitu; TIM SABER. Apa itu TIM SABER? Ini adalah singkatan nama bagi satu kumpulan petugas untuk kebersihan jalanraya di Jakarta. SABER - singkatan dari SApu dan BERsih. Tugas mereka ialah mengutip paku yang sengaja ditabur oleh pengusaha kedai tayar. 
 
Jika banyak paku ditabur, banyaklah peluang untuk pengguna jalanraya datang ke kedai mereka untuk membuang paku dan menampung tayar yang bocor!! Membeli paku dan menaburnya di jalanraya merupakan satu 'pelaburan' yang kejam. Itulah gaya Indonesia yang sekarang sudah merebak ke Malaysia. 
 
Ada kawasan di Malaysia yang sudah tidak selamat dari terkena paku. Ada pula yang sengaja membrek kenderaan. Kenderaan di belakang akan juga membrek. Akhirnya 4, 5 buah kenderaan akan berlanggar merempuh kereta di depan. Belakangnya pula dirempuh kereta yang juga gagal membrek mengejut di belakang. Ini adalah taktik kumpulan kereta 'towing' atau trak penunda. Cara mudah tapi kejam dalam mencari rezeki.

Jadi TIM SABER seperti dalam gambar berikut ditugaskan membersihkan jalanraya Jakarta dari paku-paku yang ditaburkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Tim Saber terdiri dari sukarelawan yang menyapu permukaan jalan menggunakan magnet yang ditarik mereka secara berjalan kaki. Dalam setiap shift mereka mampu mengumpulkan secara purata 5 kilogram paku dari permukaan jalan raya. Ini adalah sangat mengejutkan dan menunjukkan betapa terdesaknya sesetengah individu pemilik bengkel menampal tayar Jakarta untuk mendapatkan bisnes.

Kesemua paku yang dikutip pada akhir hari akan dijual sebagai besi buruk. Orang baling paku nak hasilkan bisnes haram menampal tayar, Tim Saber sapu bersih dan jana pendapatan menjual semula paku yang dicampak.






Laporan asal Yahoo

0 ulasan:

Catat Ulasan

 

Sample text

Sample Text

Sample Text