Social Icons

Rabu, 13 Januari 2016

Makna Amin Dan Hukum Mengucapkannya Setelah Bacaan Al-Fatihah

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Tafsir Kata "Aaminn" dalam al-Fatihah

Apabila kita membaca atau mendengar bacaan Surah al-Fatihah hingga akhir ayat, maka disunnahkan agar mengakhiri bacaan atau menyahutnya dengan ucapan "aamiin." walaupun kata ini bukan bagian dari surah al-Fatihah. Apakah sebenarnya maksud kata "amin" ini ?

Terdapat beberapa pendapat tentang makna amin ini, diantaranya:
1. Ya Allah perkenankanlah ! (ini pendapat mayoritas ulama).
2. Allah ! lakukanlah !
3. Demikian itu, ya Allah ! Maka semoga Engkau mengabulkannya.
4. Jangan kecewakan kami, ya Allah !
5. Aamiin adalah salah satu nama Allah swt.

آمين
(Aamiin)

1. Pengertian Amin

Jika pengertian amin dikaitkan langsung dengan ayat-ayat surah al-Fatihah, maka permohonan yang kita ajukan adalah kandungan ayat yang ke-7, maka kita berharap kiranya Allah memperkenankan permohonan kita tersebut.

Tetapi jika amin dikaitkan dengan bunyi salah satu hadits, maka permohonan ini mencakup seluruh ayat-ayat surah al-Fatihah.

Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Allah ta’ala berfirman, “Aku membahagi shalat (surat al-Fatihah)(1A) antara diri-Ku dengan hamba-Ku dua bahagian [maksud dari pembahagian menjadi dua bahagian adalah: bahagian setengah pertama surat al-Fatihah sampai ayat kelima adalah pujian hamba untuk Allah, sedangkan bahagian setengah kedua yaitu dari ayat keenam sampai akhir adalah permohonan seorang hamba untuk dirinya sendiri.(1B), dan hamba-Ku akan memperoleh apa yang dimintanya. 

Tatkala insan mengucapkan, ‘Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam,’ Allah ta’ala berkata, ‘Hambaku telah memuji-Ku.’ Jika ia mengucapkan, ‘Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang’, Allah ta’ala berkata, ‘Hamba-Ku telah memuliakan diri-Ku. ’Saat ia mengucapkan, ‘Penguasa hari pembalasan’, Allah ta’ala berfirman, ‘Hamba-Ku telah mengagungkan diri-Ku.’ 

Di lain kesempatan Allah berkata, ‘Hamba-Ku telah berserah diri pada-Ku. ’Manakala ia mengucapkan, ‘Hanya kepada-Mu-lah aku menyembah dan hanya kepada-Mu-lah aku memohon pertolongan’, Allah ta’ala berkata, ‘Ini (merupakan urusan) antara Aku dengan hamba-Ku, dan hamba-Ku akan memperoleh apa yang dimintanya. 

’Dan ketika ia mengucapkan, ‘Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yangsesat’, Allah ta’ala menjawab, ‘Inilah (hak) milik hamba-Ku, dan hamba-Ku akan memperoleh apa yang dimintanya.’”(1C). [1].

2. Hadits-Hadits Sunnahnya Mengucapkan Amin Setelah Al-Fatihah
1. Disunahkan bagi seseorang untuk mengucapkan 'aamiin' setelah membaca surah al-Fatihahseperti halnya 'Yaasiin' (dalam hal panjang-pendeknya bacaan-pen). Boleh juga mencucapakn 'amin' dengan alif dibaca pendek, yang artinya "Ya Allah kabulkanlah." berdasarkan Beberapa riwayat hadits, diantaranya: 

Dari Wail bin Hujr, ia berkata:"Aku pernah mendengar Rasulullah saw. membaca: 
غَيۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ lalu beliau mengucapkan 'amin', dengan memanjangkan suaranya (2A).

Sedangkan dalam riwayat Abu Daud disebutkan: "Dan beliau mengangkat (mengeraskan) suaranya."(2B).

Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: "Apabila Rasulullah saw. membaca غَيۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ maka beliau mengucapkan 'aamiin', sehingga terdengar oleh orang-orang yang berada di belakang beliau pada shaf pertama."(2C). 

Ibnu Majah menambahkan pada hadits ini dengan kalimat "Sehingga masjid bergetar karenanya." (2D).

2. Disunnahkan juga mengucapkan 'amin' bagi orang yang membacanya di luar solat. Dan lebih ditekankan bagi orang yang mengerjakan solat, baik ketika solat sendirian, maupun sebagai imam ataupun makmum, serta dalam keadaan bagaimanapun, berdasarkan beberapa hadits sebagi berikut:

Dari Abu Hurairah r.a, bahawa Rasulullah saw. bersabda: "Jika seorang imam mengucapkan 'aaminn", maka ucapkanlah 'aamiin', sesungguhnya barangsiapa yang ucapan 'aamiin'nya bertepatan dengan ucapan 'aamiin' Malaikat, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (2E).

Dalam riwayat Muslim, Rasulullah saw. bersabda: "Jika salah seorang dari kalian mengucapkan 'aamiin' dalam solat, sementara Malaikat di langit juga mengucapkan 'aamiin' lalu ucapan aamiin keduanya bertepatan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (2F). 

Ada yang berpendapat bahawa maknanya adalah waktu ucapan 'aamiin'nya bersamaan dengan 'aamiin' yang diucapkan oleh Malaikat, dan ada juga yang berpendapat bahawa maksudnya adalah bersamaan dalam pengabulannya, dan ada juga yang berpendapat bahawa kesamaan itu dalam hal keikhlasannya. wallaahu a'lam.

Dari Abu Musa, bahawa Rasulullah saw. bersabda: "Apabila imam telah membaca 
غَيۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ , maka ucapkanlah 'aamiin', niscaya Allah akan mengabulkan permohonan kalian."(2G).

At-Tirmidzi mengatakan bahawa makna 'aamiin' adalah: "Jangan sia-siakan harapan kami." Dan kebanyakan ulama mengatakan bahwa maknanya: "Ya Allah perkenankanlah untuk kami." [2].

ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ  
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

0 ulasan:

Catat Ulasan

 

Sample text

Sample Text

Sample Text