Social Icons

Khamis, 26 Jun 2014

Apakah Janji Allah Kepada Malaikat Maut?




Allah menjadikan sebab kematian itu bagi memenuhi janji-Nya kepada Malaikat Maut. Saidina Abbas meriwayatkan dalam sebuah hadis antara lain menerangkan Malaikat Izrail berasa sedih apabila ditugaskan mencabut roh makhluk bernyawa. Ini kerana antara makhluk bernyawa itu adalah termasuk manusia yang terdiri daripada kekasih Allah iaitu Rasul, nabi, wali dan orang soleh.

Malaikat maut mengadu kepada Allah betapa dirinya tidak disenangi keturunan Adam a.s. Dia mungkin dicemuh kerana mencabut roh manusia yang mana menyebabkan orang berduka cita akibat kehilangan orang tersayang dalam hidup mereka.

Sebenarnya manusia itu sedar bahwa setiap makhluk yang hidup pasti akan mati, tetapi manusia menilai kematian dengan berbagai tanggapan.

Ada yang menganggap kematian itu adalah suatu ketentuan biasa sebagai pendapat golongan athies, dan tidak kurang pula yang mengaitkan kematian itu dengan sebab-sebab yang zahir saja. Dia mengambil logika, bahwa banyak kematian disebabkan oleh suatu tragedi, seperti diakibatkan oleh peperangan, bencana alam seperti banjir, tsunami, gempa bumi, kebakaran dan juga kecelakaan diudara, laut dan daratan termasuk kemalangan jalan raya.

Selain itu, mereka juga melihat kematian disebabkan oleh serangan penyakit yang berbahaya seperti penyakit kanker, sakit jantung, AIDS, demam berdarah, dan sebagainya. Disebabkan manusia melihat kematian hanya dari sudut sebab musabab yang lumrah, maka manusia sering mengaitkan kematian itu dengan kejadian-kejadian yang tersebut di atas. Jika berlaku kematian dikalangan mereka, lantas mereka bertanya, "sebab apa si fulan itu mati, sakitkah atau kemalangankah?"

Tidak banyak manusia yang mengaitkan kematian itu dengan kehadiran malaikat maut yang datang tepat pada saat ajal seseorang sudah sampai, sedangkan malaikat maut senantiasa berada disekeliling manusia, mengenal pasti memerhatikan orang-orang yang hayatnya sudah tamat. Inilah maksud janji Allah iaitu manusia tidak akan mempertikaikan tugas Malaikat Maut. Manusia lebih leka mengaitkan kematian dengan kejadian atau penyakit yang menjadi sebab berlakunya kematian.

Sesungguhnya malaikat maut menjalankan perintah ALLAH SWT dengan tepat dan sempurna, dia tidak diutus hanya untuk mencabut roh orang sakit saja, ataupun roh orang yang mendapat kecelakaan dan malapetaka. Jika ALLAH SWT menetapkan kematian seseorang ketika tertimpa kemalangan, atau ketika diserang sakit keras, maka Izrail mencabut roh orang itu ketika kejadian tersebut.

Namun ajal tidak mengenal orang yang sehat, ataupun orang-orang kaya yang sedang hidup mewah dibuai kesenangan. Malaikat maut datang tepat pada waktunya tanpa mengira orang itu sedang ketawa riang atau mengerang kesakitan. Bila ajal mereka sudah tiba, maka kematiannya tidak akan tertangguh walau hanya sesaat.

Walau bagaimana pun, ada kalanya ALLAH SWT jadikan berbagai sebab bagi satu kematian, yang demikian itu ada hikmah disebaliknya. Misalnya sakit keras yang ditanggung berbulan-bulan oleh seseorang, ia akan menjadi rahmat bagi orang yang beriman dan sabar, karena ALLAH Ta'ala memberi peluang dan menyadarkan manusia agar dia mengingati mati, untuk itu dia akan menggunakan masa atau usia yang ada untuk berbuat sesuatu, membetulkan dan bertaubat dari dosa dan kehilapan serta memperbaiki amalan, serta menambah bekal amalan untuk akhirat, jangan sampai menjadi orang merugi di akhirat kelak.

Begitu juga orang yang mati mendandak disebabkan kemalangan, ia akan menjadi pengajaran dan memberi peringatan kepada orang-orang yang masih hidup supaya mereka senantiasa berwaspada dan tidak lalai dari berusaha memperbaiki diri, menambah amal kebajikan dan meninggalkan segala kejahatan. Karena sekiranya ajal datang secara tiba-tiba pasti akan membawa penyesalan yang tidak berguna.

Di kalangan orang solihin menganggap bahwa sakit yang ditimpakan kepada dirinya adalah sebagai tanda bahwa ALLAH SWT masih menyayanginya. Karena betapa malangnya bagi pandangan meraka, jika ALLAH SWT mengambil roh dengan tiba-tiba, tanpa peringatan terlebih dahulu. Seolah-olah ALLAH SWT sedang murka terhadap dirinya, sebab itulah ALLAH SWT memberi peringatan terlebih dahulu kepadanya.

Jadi ALLAH Ta'ala menjadikan sebab-sebab kematian itu bagi memenuhi janji-NYA kepada malaikat maut, sebagaimana diriwayatkan oleh Saidina Abbas r.a dalam sebuah hadis Nabi yang panjang. Antara lain menjelaskan bahwa Izrail merasa sedih apabila dibebankan dengan tugas mencabut roh makhluk-makhluk bernyawa kerana di antara makhluk bernyawa itu termasuk manusia yang terdiri dari kekasih-kekasih Allah SWT yaitu para Rasul, nabi-nabi, wali-wali dan orang-orang solihin.

Selain itu juga, malaikat maut mengadu kepada ALLAH betapa dirinya tidak disenangi oleh keturunan Adam a.s, dia mungkin dicemooh kerana dia ditugaskan mencabut roh manusia, yang menyebabkan orang akan berdukacita, karena kehilangan sanak-saudara dan orang-orang yang tersayang di kalangan mereka.

Diriwayatkan bahwa ALLAH SWT berjanji akan menjadikan berbagai macam sebab kepada kematian yang akan dilalui oleh keturunan Adam a.s sehingga keturunan Adam itu akan memikirkan dan mengaitkan kematian itu dengan sebab-sebab yang dialami oleh mereka. Apabila terjadinya kematian, mereka akan berkata bahawa si fulan itu mati karena mengidap sakit, ataupun karena mendapat kemalangan, mereka akan lupa mengaitkan malaikat maut dengan kematian yang terjadi itu.

Ketika itu, Izrail tidak perlu bersedih kerana manusia tidak mengaitkan kematian tersebut dengan kehadiran malaikat maut, yang memang diutus oleh ALLAH SWT pada saat malapetaka atau sakit keras seseorang itu bertepatan dengan ajal mereka yang memangnya telah tiba.

Namun pada hakikatnya bahwa ajal itu adalah ketetapan ALLAH, yang telah termaktub, semuanya telah nyata didalam takdir ALLAH, bahawa kematian pasti tiba pada saat yang ditetapkan. Izrail hanyalah tentara-tentara ALLAH yang menjalankan tugas seperti yang diamanahkan kepadanya.

Walau bagaimana pun adalah menjadi hak ALLAH Ta'ala untuk menentukan kematian. Ada kalanya malaikat maut hendak mencabut roh seseorang, tetapi manusia yang dikunjungi malaikat maut sedang dalam keadaan bergelak-tawa, hingga malaikat maut merasa heran terhadap manusia itu. Ini membuktikan bahawa kematian itu tidak pernah mengenal kondisi seseorang yang sedang sakit atau pun ketika sehat dan segar-bugar.

Firman Allah Taala yang bermaksud :

"Tiap-tiap umat mempunyai ajal, maka apabila telah datang ajalnya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) mempercepatnya."(Surah Al-A'raf ayat 34)

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
"Setiap yang hidup akan merasai mati, dan KAMI menguji kamu dengan kesusahan dan kesenangan sebagai cobaan,dan kepada KAMI lah kamu akan kembali". (QS. Al-Anbiya : 35)

0 ulasan:

Catat Ulasan

 

Sample text

Sample Text

Sample Text