Teori tentang kemungkinan MH370 meletup (atau diletupkan) di udara sudah mula diperkatakan. Jika kepalterbang sebesar itu tidak dapat dikesan selama ianya dikatakan berjam-jam berlegar di ruang udara, apakah yang dapat dikesan pada peristiwa 1-5 minit letupan dan kebakaran di udara. Dan kalau pun ada puing-puing yang berselerakan - gasil letupan, kemungkinan besar tidak sempat jatuh kerana dibakar oleh minyak yang sebegitu banyak! Apa pun baca dulu maklumat berikut:
Habibie: MH370 Meledak Berkeping-keping di Udara
Jumat, 21 Maret 2014 11:35 Tulisan: Nadya Isnaeni Panggabean
Liputan6.com, Jakarta - Raibnya pesawat Malaysia Airlines MH370 masih menjadi teka-teki. Pencarian untuk menemukan lokasi pesawat yang hilang sejak 8 Maret 2014 itu terus dilakukan 26 negara meski minim informasi.
Namun mantan Presiden yang juga ahli kedirgantaraan Indonesia, BJ Habibie yakin, pesawat itu tak akan pernah ditemukan. Kenapa?
"Saya yakin pesawat yang dicari itu tidak akan ditemukan, karena pesawat terbang itu meledak berkeping-keping di atas ketinggian 10 kilometer," kata Habibie di Jakarta, Kamis 20 Maret 2014.
Habibie percaya, pesawat nahas itu meledak di udara di atas ketinggian 33 ribu kaki dari permukaan laut. Penyebabnya kemungkinan karena kebocoran tangki bahan bakar di sayap pesawat. Meski begitu, kepastian penyebab utama ledakan tetap baru bisa diungkap melalui kotak hitam pesawat (black box) tersebut.
"Saya tidak bisa katakan apakah disebabkan dari sayap atau mesin pesawat karena kasihan pada pihak yang membuat komponen tersebut," ujarnya.
Dia memprediksi, sang pilot pesawat nahas itu tak sempat menyampaikan adanya masalah dalam pesawat. Ini karena dia juga harus mencari lapangan terdekat untuk mendaratkan pesawat pada waktu yang bersamaan.
"Namun dia (pilot) baru melihat deteksi pada monitor lalu meledak. Mungkin karena itu pilot tidak sempat mengontak dan tidak sempat melaporkan kondisi SOS," papar Habibie.
"Kalau spekulasi pesawat berubah arah, kemungkinan besar pilot melihat pada board glass, ada informasi mengenai sesuatu yang tidak beres di pesawat." Namun lagi-lagi, dugaannya ini baru bisa dibuktikan setelah kotak hitam pesawat ditemukan.
Dan jika analisanya benar, lanjut Habibie, maka keping pesawat itu akan terlempar ke berbagai arah. "Apabila pesawat itu meledak di ketinggian 10 kilometer maka berkeping-keping dan terlempar tidak satu arah." (Ant/Shinta Sinaga)
Jumat, 21 Maret 2014 11:35 Tulisan: Nadya Isnaeni Panggabean
Liputan6.com, Jakarta - Raibnya pesawat Malaysia Airlines MH370 masih menjadi teka-teki. Pencarian untuk menemukan lokasi pesawat yang hilang sejak 8 Maret 2014 itu terus dilakukan 26 negara meski minim informasi.
Namun mantan Presiden yang juga ahli kedirgantaraan Indonesia, BJ Habibie yakin, pesawat itu tak akan pernah ditemukan. Kenapa?
"Saya yakin pesawat yang dicari itu tidak akan ditemukan, karena pesawat terbang itu meledak berkeping-keping di atas ketinggian 10 kilometer," kata Habibie di Jakarta, Kamis 20 Maret 2014.
Habibie percaya, pesawat nahas itu meledak di udara di atas ketinggian 33 ribu kaki dari permukaan laut. Penyebabnya kemungkinan karena kebocoran tangki bahan bakar di sayap pesawat. Meski begitu, kepastian penyebab utama ledakan tetap baru bisa diungkap melalui kotak hitam pesawat (black box) tersebut.
"Saya tidak bisa katakan apakah disebabkan dari sayap atau mesin pesawat karena kasihan pada pihak yang membuat komponen tersebut," ujarnya.
Dia memprediksi, sang pilot pesawat nahas itu tak sempat menyampaikan adanya masalah dalam pesawat. Ini karena dia juga harus mencari lapangan terdekat untuk mendaratkan pesawat pada waktu yang bersamaan.
"Namun dia (pilot) baru melihat deteksi pada monitor lalu meledak. Mungkin karena itu pilot tidak sempat mengontak dan tidak sempat melaporkan kondisi SOS," papar Habibie.
"Kalau spekulasi pesawat berubah arah, kemungkinan besar pilot melihat pada board glass, ada informasi mengenai sesuatu yang tidak beres di pesawat." Namun lagi-lagi, dugaannya ini baru bisa dibuktikan setelah kotak hitam pesawat ditemukan.
Dan jika analisanya benar, lanjut Habibie, maka keping pesawat itu akan terlempar ke berbagai arah. "Apabila pesawat itu meledak di ketinggian 10 kilometer maka berkeping-keping dan terlempar tidak satu arah." (Ant/Shinta Sinaga)
0 ulasan:
Catat Ulasan