Social Icons

Khamis, 10 Julai 2014

Parahnya Keadaan Remaja Hari Ini!!

Keadaan remaja dan anak-anak Melayu Islam di mana-mana pun sudah semakin merosot. Kita menyaksikan sendiri di negara kita - di sekitar kejiranan kita. Keadaannya sudah di tahap amat membimbangkan. Setiap hari adalah pertambahan masalah dan peningkatan gejala negatif di kalangan remaja. Lelaki dan perempuan sama sahaja.

Yang berpeleseran, merempit, merokok, menghidu gam, dadah, curi barang, curi motor, pecah rumah dan lain-lain adalah kehidupan seharian mereka. Tidak ada hentinya bagi rutin hidup sebegini. Mereka hanya tahu berseronok dan bebas.

Ibu bapa sudah tidak mampu mengawal anak mereka sendiri. Hanya kekesalan, kesedihan, kehampaan dan air mata mengiringi detik nafas mereka melirik perangai anak-anak mereka sendiri. Untuk menghormati ibubapa, sudah tidak ada. Untuk meminta izin jika hendak ke mana-mana jauh sekali. Untuk menolong dan membantu meringankan bebanan ibubapa tidak ada langsung cita-cita sebegitu di dalam hati. Bahkan dalam umur SPM pun ada remaja yang masih meminta emaknya membasuh kain bajunya.

Ada ibubapa yang jatuh sakit - menderita bertahun-tahun dengan karenah anak. Polis sudah kenal dan biasa datang ke rumah mencari si anak. Bermacam kes yang dilakukan. Keluar masuk lokap perkara biasa. Wang ringgit ibubapa habis untuk menutup malu, menjamin dan membayar denda dan sebagainya.

Dadah dan arak serta zina menjadi basahan harian. Jika ibubapa tahu pun, tidak ada upaya untuk menegur. Berleter berlebih-lebih pun, si anak sudah sanggup mengugut untuk lari dari rumah. Tinggallah si ibu dan bapa memendam rasa. Jika kesabaran sudah tidak mampu membendung kemarahan, macam-macam insiden berdarah boleh berlaku. Itulah fenomenanya. Ya Allah tolonglah kami!!

Bagaimana mengubah ini semua? Setakat ini, semua pihak sedang mencari jalan dan kaedah penyelesaian. Dalam pada mencari-cari, masalah dan kerosakan remaja tidak pula berhenti. Ianya berjalan terus mengumpul busuk di mana-mana.

Untuk mengubah mereka ianya bergantung pula dengan kesediaan mereka untuk dibantu. Jika mereka sendiri terus tegar memilih jalan gelap, apakah lagi yang mampu kita lakukan? Jadi, apakah jalan keluar bagi masalah ini?

Jalan keluarnya pasti ada!! Demikianlah yang Allah nyatakan dalam Al-Quran:

  وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا - وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (Surah At-Talaq: 2-3)

Ya!! Hanya dengan taqwa kepada Allah sahaja, kita akan dapat keluar dari semua masalah. Inilah hebatnya taqwa. Semua masalah ada jalan penyelesaiannya melalui bertaqwa. Bertaqwa itu maksudnya mengusahakan wujudnya rasa takut setakut-takutnya kepada Allah swt. Sehebat manapun kita jika Allah tidak menghendaki masalah kita selesai maka pasti ianya tidak akan dapat diselesaikan. Sedangkan masalah akan terus berlaku. Itulah lumrah kehidupan sepertimana Allah telah aturkan.

Adakalanya masalah yang Allah datangkan itu membuatkan seseorang itu jadi dekat dengan Allah. Namun sebaliknya ada pula orang yang mendapat nikmat justeru semakin jauh dari Allah. Alangkah lebih baiknya jika kenikmatan yang di dapatkan seorang hamba semakin mendekatkannya kepada Allah sebagaimana Nabi Allah Sulaiman as.

Bersyukur atas nikmat itu wajib!

”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Surah Ibrahim:7)

Dengan demikian semakin bertambah rasa syukur hamba, semakin taat kepada Allah, maka semakin tinggi ketaqwaannya.

CIRI-CIRI ORANG YANG BERTAQWA

Adapun ciri-ciri hamba Allah yang bertaqwa sudah termaklum di dalam Al-Quran:


1. Dekat kepada Allah baik dalam keadaan mudah maupun sulit.
"(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. ALLAH menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (Surah Ali Imran: 134)

2. Diberkati oleh Allah
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS. 7:96)

Berkah adalah suatu kebaikan bukan keburukan. Segala sesuatu yang Allah berikan kesemuanya itu adalah berkah, namun kemudian perbuatan manusialah yang menyebabkan segala yang datang menjadi musibah.

Berkah berasal dari kata birkah. Kolam yg menampung air sehingga bisa bermanfaat. Air yang tadinya mengalir kemana-mana kemudian bisa dimanfaatkan karena ia terkumpul sehingga menghasilkan kebaikan bagi yang menggunakannya. Oleh karena itu, jika harta yang kita miliki berkah, maka harta itu akan mendatangkan kebaikan. Suami/istri yang berkah maka itu akan mendatangkan kebaikan.

3. Bertaqwa kepada Allah dimana pun berada
Taqwa artinya melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Salah satu ciri ketaqwaan adalah tetap bertaqwa kepada Allah dalam keadaan ramai maupun sendirian. Terkadang orang boleh terlihat taqwa di dalam perkumpulan, iaitu ketika bersama orang lain. Namun ketika sendirian sangat mudah baginya terjebak dalam dosa.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Surah Al Hasyr: 18)

Akhir ayat ini menjelaskan kpd kita bahwa Allah mengetahui secara terperinci atas apa yang kita kerjakan tersebab ketaqwaan kita sering pudar di saat kesendirian. Karena itulah kita harus membiasakan menjadi orang yang berbuat jujur di manapun kita berada dan menghindari perbuatan mungkar. Allah sangat mengetahui apapun yang kita kerjakan.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Luqman Hakim, diceritakan pada suatu hari ada seorang menemui Rasulullah s.a.w. untuk memeluk agama Islam. Sesudah mengucapkan dua kalimah syahadat, lelaki itu lalu berkata : “Ya Rasulullah. Sebenarnya hamba ini selalu berbuat dosa dan sulit meninggalkannya.” Maka Rasulullah s.a.w. menjawab : “Maukah engkau berjanji engkau akan meninggalkan perkataan dusta?” “Ya, saya berjanji” jawab lelaki itu singkat. Setelah itu, dia pun pulang ke rumahnya.

Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan meminum minuman keras. Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia sekuat teanga untuk meninggalkan segala keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah s.a.w. Dalam perjalanan pulang dari menemui Rasulullah s.a.w. lelaki itu berkata di dalam hatinya: “Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang aku janjikan kepada Rasulullah s.a.w. itu (untuk tidak berdusta).”

Maka setiap kali dirinya terdorong untuk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek. “Beraninya engkau berbuat jahat. Apakah jawaban kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah s.a.w. akankah engkau berbohong kepadanya” bisik hati kecil. Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rasulullah s.a.w dan setiap kali pulalah hatinya berkata : “Kalau aku berbohong kepada Rasulullah s.a.w. berarti aku telah mengkhianati janjiku padanya. Sebaliknya jika aku berkata benar berarti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam.”

Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu memenangkan perjuangannya dalam menentang kehendak nalurinya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang digariskan oleh Rasululliah s.a.w. Hingga ke akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang soleh dan mulia.

Demikianlah ketaqwaan menyelamatkan manusia dari keburukan.

Soalnya bagaimana menangani gejalan sosial di kalangan remaja sekarang ini? Jawapannya ialah marilah kita mengusahakan taqwa!! Terutama ibubapa yang sedang diuji dengan akhlak dan perangai anak-anak sebegini, jalan lain dari taqwa TIDAK ADA!!

0 ulasan:

Catat Ulasan

 

Sample text

Sample Text

Sample Text